Deretan Skandal Korupsi Dinasti Ratu Atut

banner 468x60

Banten – Kasus korupsi yang libatkan keluarga dan pernah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di wilayah Banten menuai sorotan tajam pada 2013.

Bukan hanya karena negara rugi besar akibat ulah Atut, namun, kasus ini juga membongkar dinasti politik di Banten.

Isu kasus korupsi itu heboh saat era Ratu Atut sebagai Gubernur Banten. Pada Selasa (17/12/2013), KPK mengumumkan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka kasus penyuapan.

Ratu Atut diduga bersama-sama dengan adiknya, Tubagus Chairi Wardana menyuap Ketua MK Akil Mochtar untuk memenangkan sengketa Pilkada Lebak, Provinsi Banten. Atas kasus yang melilitnya, Atut divonis empat tahun penjara. Sementara adiknya, Wawan, divonis 5 tahun penjara.

Sebelumnya, pasca Oktober 2013, Wawan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Dari sinilah terkuak beberapa kasus korupsi yang melibatkan keluarga Ratu Atut.

OTT itu terkait kasus suap ke hakim Mahkamah Konstitusi kala itu, Akil Mochtar. Suap itu di kemudian hari terbukti terkait dengan sengketa Pilkada Kabupaten Lebak. 

Kasus itu juga menyeret Ratu Atut. Dalam kasus ini, Wawan divonis 7 tahun penjara, Akil Mochtar seumur hidup, dan Ratu Atut divonis 4 tahun bui. KPK kemudian membidik sejumlah kasus korupsi lain di Banten dari Wawan. Beberapa kasusnya masih berjalan hingga di tahun 2020. 

Mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah bebas bersyarat pada Selasa (6/9/2022). Terpidana kasus suap Pilkada Lebak dan kasus pengadaan alat kesehatan itu menghirup udara bebas setelah hampir 9 tahun mendekam di balik jeruji besi.

Sebelumnya, Peneliti Indonesia Corruption Watch, Ade Irawan, mengatakan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany dan Ratu Tatu Chasanah patut khawatir setelah penetapan kerabat Gubernur Banten Atut Chosiyah Chasan. Sebab, kedua nama dari Dinasti Atut itu disebut-sebut sebagai target terdekat dari penyidikan kasus-kasus Korupsi di Banten oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Keterlibatan Airin dan Tatu dinilai sangat kuat oleh Ade. Karena keduanya masih bagian dari politik oligarki keluarga besar Atut di Banten. Dia menilai dinasti Atut merupakan segelintir orang yang menguasai semua aspek politik dan ekonomi di Banten.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *