Kecam KKB yang Brutal & Melanggar HAM, Pemerintah Tak Bisa Diam Saja!

banner 468x60

Jayapura – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) makin brutal, kini korbannya seorang penambang emas di penambangan ilegal Kawe Awimbon, Pegunungan Bintang, Selasa (19/7/2022).

Serangan mematikan ini terjadi saat korban sedang menjaga kios bersama temannya, tiba-tiba datang beberapa orang tak dikenal dan langsung masuk.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM dalam keterangannya mengaku telah terima laporan dari Yahukimo bahwa Pasukan TPNPB dibawah Pimpinan Bocor Sobolim membunuh pendulang emas di Korowai.

Hal ini disampaikan oleh Komandan Bocor Sobolim melalui pesan elektronic kepada Jubir KOMNAS TPNPB-OPM Sebby Sambom. Bocor Sobolim menyatakan mereka bertanggungjawab atas pembunuhan tersebut. Dalam rekaman video yang beredar terlihat korban tewas usai dibunuh.

Sebelumnya, KKB melakukan aksi keji dengan menewaskan 10 warga sipil tewas ditembak di mana 2 di antaranya tokoh agama di Nduga, Papua.

Menanggapi hal tersebut, berbagai pihak mengecam aksi sadis teroris KKB tersebut.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengecam keras aksi pembantaian warga sipil oleh teroris KKB. Moeldoko menegaskan aparat keamanan di Papua akan segera dan memproses hukum para pelaku.

Sementara, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Dave Akbarshah Fikarno mengecam penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap 10 warga sipil di Nogolait, Nduga, Papua. Menurutnya, tindakan mereka sudah jelas-jelas melanggar hak asasi manusia (HAM).

“Yang terjadi kembali lagi di Papua suatu kejadian yang biadab, itu jelas pelanggaran HAM terhadap korban,” ujar Dave.

Hal senada juga dilontarkan Komisi III DPR RI meminta agar TNI dan Polri tidak ragu melakukan operasi penegakan hukum secara masif kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) usai insiden pembantaian 10 warga sipil di Nduga Papua. Komisi III DPR menilai aparat tidak perlu khawatir dengan isu-isu politik yang coba dibunyikan oleh pihak luar terkait kondisi di Papua.

Dukungan itu awalnya disampaikan oleh anggota Komisi III DPR Arsul Sani. Dia menilai KKB di Papua kini bukan lagi melakukan makar, tapi juga tindakan terorisme.

“Komisi III meminta agar Polri dengan dukungan sepenuhnya TNI melakukan operasi-operasi penegakan hukum yg lebih masif terhadap KST/KKB di Papua yg telah melakukan bukan saja tindakan makar tapi juga terorisme baik terhadap aparatur keamanan maupun warga masyarakat sipil,” kata Arsul.

Pengamat Intelijen dan Terorisme Stanislaus Riyanta mengatakan, kekerasan yang dilakukan KKB sudah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

“Sudah menimbulkan korban jiwa, itu jelas melanggar hak asasi manusia, hak untuk hidup,” kata Stanislaus.

Kata Stanislaus, terhadap kelompok yang sudah melakukan kekerasan apalagi dengan senjata, TNI-Polri harus tegas, ini demi keselamatan masyarakat.

“Jadi TNI-Polri perlu tegas untuk melindungi hak masyarakat,” tegasnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua, KH Syaiful Islam Al Payage mengecam aksi sadis teroris KKB.

“Saya sebagai tokoh agama mengecam tindakan KKB Nduga yang tidak berperikemanusiaan hingga menewaskan masyarakat sipil bahkan tokoh agama,” ucap KH Syaiful Islam Al Payage.

Pihaknya meminta agar aparat kepolisian segera mengusut kasus tuntas kasus. Sebagai negara hukum, para pelaku penembakan harus segera ditangkap dan diproses dengan sanksi setimpal.

“Siapa yang melakukan tragedi ini agar diproses secara hukum sehingga hukum di negeri ini bisa ditegakkan,” tegasnya.

Syaiful pun berharap pemerintah menjadikan kasus penyerangan KKB ini sebagai agenda prioritas untuk diselesaikan. Pemerintah disebut wajib memberikan rasa aman dan damai kepada masyarakat di tanah Papua.

“Mari kita duduk bersama memikirkan hal ini, dan menemukan solusi yang tepat agar terlahir kenyamanan, keamanan yang abadi di Tanah Papua. Saya yakin tokoh-tokoh sudah melakukan itu dengan kemampuan dan kapasitasnya,” urai Syaiful.

MUI Papua turut mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh hoaks yang dapat mengacaukan kondisi di Tanah Papua. Warga diminta dapat menyaring berita yang masuk melalui media sosial.

“Saya harap tragedi di Kabupaten Nduga ini yang membuat 10 orang meninggal dunia menjadi yang terakhir. Jangan lagi masyarakat kecil yang mencari nafkah di Tanah Papua ini menjadi korban sia-sia. Nilai-nilai kemanusiaan adalah hal yang paling penting jangan ada lagi kekerasan kepada masyarakat,” imbuhnya.

Syaiful mengungkapkan rasa duka dan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Dia menegaskan, semua tokoh agama dan pemuda berharap kondisi di tanah Papua segera kondusif dan damai.

“Keamanan adalah di atas segala-galanya, kalau tidak aman tentu kita tidak bisa beraktivitas dengan maksimal, tidak bisa berkantor, beribadah juga tidak bisa berusaha. Ini adalah sesuai yang sangat penting dan perlu untuk bersama-sama keamanan di Tanah Papua,” pungkas Syaiful.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *